Meskipun susu kedelai mungkin telah tergeser oleh susu almond dan susu oat, namun tetap berdiri kokoh sebagai kekuatan gizi. Meskipun opsi susu tanaman yang lebih baru mendapat sorotan, susu kedelai kaya akan sejarah, budaya, dan manfaat yang tak terbantahkan. Ini adalah makanan sehari-hari di banyak diet Asia dan menjadi favorit di masa 'hippie'.


Hari ini, susu kedelai masih menjadi salah satu opsi teratas dalam minuman berbasis tanaman, menawarkan beberapa keuntungan kunci. Berikut adalah lima hal yang harus Anda ketahui tentang susu kedelai!


1. Susu Kedelai Merupakan Protein Lengkap


Susu kedelai menonjol di antara opsi berbasis tanaman karena merupakan protein lengkap, artinya mengandung ke-9 asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Asam amino ini memainkan peran penting dalam pembentukan otot, perbaikan jaringan, dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Meskipun tubuh kita dapat memproduksi 11 dari 20 asam amino, sembilan sisanya harus berasal dari makanan. Sedikit makanan berbasis tanaman, seperti quinoa, buckwheat, dan biji-bijian, menawarkan profil protein lengkap, dan susu kedelai adalah salah satu sumber terbaik. Tidak seperti susu sapi, susu kedelai menyediakan 8 gram protein per sajian 8 ons dan bebas kolesterol, lemak trans, dan senyawa inflamasi seperti Neu5gc, menjadikannya opsi lebih sehat secara keseluruhan.


2. Kedelai Salah Dipahami


Salah satu kesalahpahaman umum tentang kedelai adalah bahwa fitoestrogen—senyawa berbasis tumbuhan yang meniru estrogen dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, seperti meningkatkan risiko kanker. Namun, penelitian menunjukkan bahwa fitoestrogen sebenarnya membantu menjaga keseimbangan tingkat estrogen dalam tubuh dengan menghalangi estrogen berlebihan. Moderasi adalah kunci, seperti halnya dengan makanan lain, tetapi mengonsumsi dua hingga tiga porsi produk kedelai yang minim diproses setiap hari (seperti susu kedelai, tahu, atau tempe) tidak berbahaya. Malah, itu dapat memberikan manfaat kesehatan tanpa kekhawatiran hormonal yang banyak orang percayai menyebabkan.


3. Banyak Susu Kedelai Difortifikasi dengan Kalsium dan Vitamin D


Sementara susu sapi sering dipuji karena kandungannya kalsium dan vitamin D-nya, hanya sekitar 30% kalsium dalam susu yang diserap tubuh manusia, dan susu secara alami tidak memiliki vitamin D, yang ditambahkan saat pengolahan. Di sisi lain, banyak merek susu kedelai terkemuka seperti Silk difortifikasi dengan kalsium dan vitamin D. Susu kedelai yang difortifikasi dapat memberikan hingga 30% kebutuhan kalsium harian dan 15% kebutuhan vitamin D harian Anda, menjadikannya alternatif gizi untuk susu sapi. USDA mengakui susu kedelai yang difortifikasi setara gizi dengan susu sapi, menggarisbawahi manfaat kesehatannya.


4. Kedelai Menjadikan Latte Tanpa Susu yang Terbaik


Pindah dari susu oat dan almond—susu kedelai adalah yang asli dan masih yang terbaik ketika membuat latte krimi dan berbusa. Susu kedelai mengandung sekitar 4 gram lemak tak jenuh per sajiannya, yang merupakan kunci untuk mencapai busa yang kaya dan lembut. Sementara susu oat juga memiliki jumlah lemak tidak jenuh yang baik, rasanya mungkin lebih khas, yang dapat mengalahkan rasa espresso Anda. Susu kedelai, bagaimanapun, memiliki rasa netral, memungkinkan espresso untuk benar-benar bersinar. Tidak seperti susu sapi, yang mengandung jumlah lemak jenuh yang lebih tinggi, susu kedelai memberikan opsi lebih sehat sambil tetap memberi Anda busa latte yang sempurna. Cobalah menukarkan susu kedelai saat memesan cappuccino, flat white, atau cortado, untuk pengalaman yang lebih seimbang dan krimi.


5. Susu Kedelai Telah Ada Ribuan Tahun


Meskipun susu kedelai kini banyak dikonsumsi di negara-negara Barat, ia memiliki akar yang dalam di Asia, di mana selama ribuan tahun sudah dinikmati. Praktik membuat susu kedelai dimulai di Tiongkok kuno, di mana petani membudidayakan kedelai dan mengolahnya menjadi berbagai bentuk makanan, termasuk tahu, tempe, dan susu kedelai. Sebenarnya, banyak sarapan tradisional Tiongkok menampilkan mangkuk hangat susu kedelai yang manis. Memahami signifikansi budaya dan sejarah kedelai membantu menyoroti pentingnya sebagai sumber protein yang terjangkau, kaya nutrisi yang terus memberikan manfaat bagi masyarakat saat ini. Jadi, apakah Anda menambahkannya ke smoothie pagi Anda atau menikmati segelas cokelat panas kedelai hangat, Anda ikut serta dalam tradisi berabad-abad makanan bergizi yang menyehatkan.